Dari Cekcok dengan Jukir dan Mengancam Patahkan Leher Bobby Nasution, Sampai Berakhir Damai
sumut.jpnn.com, MEDAN - Sebuah video yang memerlihatkan seorang pria gondrong berseteru dengan petugas e-parking di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), sempat membuat heboh publik.
Pasalnya, pengendara yang kemudian diketahui bernama Rizkan Putra itu mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution, saat terlibat cekcok dengan juru parkir.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (23/4) sekitar pukul 15.25 WIB di Jalan Rahmadsyah, Kecamatan Medan Kota, Medan.
Dalam video yang diunggah akun @tkpmedan, bermula dari seorang petugas e-parking besutan Bobby, meminta uang parkir kepada seorang pengendara melalui sistem elektronik, bukan tunai. Namun, ditolak oleh si pengemudi. Alasannya, dia hanya punya uang tunai dan tidak punya alat pembayaran elektronik.
Rizkan Putra tetap meminta agar uang parkir itu dibayar tunai, tetapi juru parkir tidak mau menerima.
"Lagi pula kita memang disuruh parkir begitu (e-parking)," ujar petugas e-parking itu.
Sontak, pengemudi mobil itu langsung marah dan membentak petugas e-parking.
"Suruh panggil bos kau kemari," kata pengemudi mobil berambut keriting itu.
"Ini yang nyuruh Pak Bobby," jawab tukang parkir itu lagi.
Namun, pengemudi mobil itu langsung meminta agar petugas e-parking memanggil Bobby Nasution. Dia bahkan mengancam akan mematahkan leher menanti Presiden Joko Widodo itu.
"Kau panggil Pak Bobby itu kemari, biar ku patahkan batang leher Pak Bobby itu sekalian. Mau kau? Atau kau aja ku patahkan batang leher kau mau," sebut Rizkan.
Seusai kejadian itu, petugas e-parking bernama Anugerah itu pun membuat laporan ke Polsek Medan Kota.
Polsek Medan Kota yang menerima laporan itu pun menyelidiki kasus tersebut hingga akhirnya mengamankan warga Takengon, Aceh itu.
"Polsek Medan Kota sudah mengamankan seorang laki-laki yang bersitegang dengan petugas e-parking di Jalan Rahmadsyah," kata Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan, Senin (25/4).
Rikki menyebut awalnya pihaknya menerima informasi soal keberadaan korban di Takengon, Aceh. Petugas yang menerima laporan itu langsung menyelidiki dan membuntuti pelaku mulai dari Kabupaten Langsa, Aceh, hingga akhirnya mengamankannya di Kabupaten Langkat, Sumut.
"Selanjutnya terlapor dibawa ke Polsek Medan Kota untuk diambil keterangan lebih lanjut," ujarnya.
Perwira menengah Polri itu menyebut saat kejadian, pelaku juga sempat mengancam akan mematahkan leher petugas e-parking dan Bobby Nasution. Setelah itu, pelaku bersama rekannya langsung pergi meninggalkan petugas.
"Saat itu, tangan petugas e-parking tersebut berada pintu sebelah kiri mobil sehingga menyebabkan tangan sebelah kanan dari mengalami luka gores. Atas kejadian itu selanjutnya korban membuat laporan pengaduan ke Polsek Medan Kota," sebut Rikki.
Namun, saat paparan yang digelar di Mapolrestabes Medan, Senin (24/5), Rizkan menyampaikan hal yang berbeda.
Dia membantah informasi bahwa dirinya tidak mau membayar parkir. Namun, dia mengatakan parkir itu sudah dibayarnya dengan tunai, bukan dengan elektronik.
"Tetapi Pak, saya bukannya tidak mau bayar parkir, saya mau bayar parkir karena saya maunya cash," ujarnya dihadapan Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak dan Bobby Nasution.
Rizkan bahkan mengatakan sebelum terlibat cekcok dengan petugas e-parking, dirinya sudah memberikan uang tunai Rp 5 ribu rupiah sebagai uang parkir kepada petugas.
Begini perjalanan kasus seorang pria yang sempat mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan Bobby Nasution
Redaktur : Muhlis
Reporter : Finta Rahyuni
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News