Gerindra Ungkit Utang Budi Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta 2017: Saksi Tidur di Emperan Hingga Musala
sumut.jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra mengungkit peranan mereka dalam memenangkan calon presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan saat memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Hal tersebut sebagai respons atas pernyataan Anies Baswedan yang menyatakan bahwa demokrasi Indonesia menurun dalam debat calon presiden putaran pertama di kantor KPU RI.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut menurunkan ribuan kader untuk membantu Anies Baswedan sehingga dapat memenangkan Pilda DKI Jakarta 2017.
"Saya menurunkan waktu itu kurang lebih 2.300 kader dari seluruh Indonesia untuk memenangkan Anies," kata Muzani ditemui di sela-sela Rakornas Partai Gerindra di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/12).
Hal itu disampaikan Muzani menanggapi pertanyaan awak media soal utang budi Anies Baswedan kepada Partai Gerindra saat terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta.
Muzani mengatakan ada ribuan kader Partai Gerindra harus turun ke jalan untuk mencari dukungan agar Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dia juga mengaku ikut terlibat dalam proses pemenangan salah satu calon presiden pada Pilpres 2024 itu.
"Saksi datang ke TPS-TPS (tempat pemungutan suara), RT-RT di Jakarta, tidur di emperan di RT-RT, tidur di masjid, tidur di musala, tidur di tempat-tempat majelis taklim, untuk memenangkan Pak Anies," kata Muzani.
Saat ditanya apakah Partai Gerindra merasa Anies memiliki utang budi terhadap partai tersebut, Muzani enggan menjawab.
Sebelumnya, dalam debat pertama capres Pemilu 2024, Selasa (12/12), Prabowo menilai pendapat Anies soal menurunnya demokrasi di Indonesia terlalu berlebihan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkit peran partai tersebut dalam memenangkan Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta 2017
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News