Polres Sergai Gelar Rekonstruksi Kasus Kematian Razali yang Ternyata Terkena Egrek Teman Sendiri

Selasa, 12 Desember 2023 – 07:00 WIB
Polres Sergai Gelar Rekonstruksi Kasus Kematian Razali yang Ternyata Terkena Egrek Teman Sendiri - JPNN.com Sumut
Tersangka Ramadan alias Madan (baju tahanan) saat memperagakan salah satu adegan kasus kematian Razali dalam rekonstruksi yang digelar dihalaman gedung Satreskrim Polres Serdang Bedagai bersama JPU Kejari Serdang Bedagai. Foto: Humas Polres Serdang Bedagai

“Tersangka ini telah menjelaskan kepada penyidik atas apa yang terjadi sebelumnya sehingga dapat kami lakukan rekonstruksi ulang di halaman Reskrim Polres Sergai memperagakan 25 adegan di hadapan para JPU Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai dan penyidik,” kata Edward.

Kronologis Kasus

Iptu Edward Siaduruk mengatakan kasus kematian Razali bermula pada Juli 2023 lalu saat dia bersama tersangka Ramadan alias Madan dan Julham, mengambil buah sawit di areal perkebunan PTPN III Saran Ginting, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Edward Sidauruk mengatakan berdasarkan keterangan tersangka Ramadan, sebelum korban terluka, keduanya sedang berupaya mengegrek (mendodos) tandan sawit di perkebunan PTPN III. Namun, setelah beberapa tandan sawit berhasil diturunkan dari pokok, tersangka mengaku seperti melihat ada petugas kebun yang datang dan memberi isyarat kepada kedua temannya.

Mendapat informasi dari Ramdan, korban dan Julham yang bertugas mengawasi petugas kebun, melarikan diri keluar dari areal perkebunan. Julham terlebih dahulu melarikan diri, sedangkan Ramadan berlari sambil menenteng egrek yang diiukit oleh Razali di belakangnya.

Namun, saat tiba di parit besar yang menjadi batas kebun yang berjarak 150 meter dari lokasi mereka mengambil sawit, Ramadan langsung melempar egrek (alat penyabit tandan sawit) ke seberang parit. Diduga saat itu mata pisau egrek mengenai Razali.

Setelah keluar dari areal perkebunan, Razali berjalan melewati kedua temannya termasuk Ramadan sambil memegang dada yang penuh dengan darah dan mengatakan ‘mana ada kita dikejar petugas keamanan kebun’. Tidak berapa jauh berjalan melewati kedua temannya, Razali yang berlumuran darah tiba-tiba terhenti dan seketika terduduk lemas.

Melihat koban lemas dengan berlumuran darah, Ramadan dan Julham seketika menaikkan korban ke sepeda motor menuju praktik bidan. Namun, karena mengeluarkan banyak darah, bidan dituju menyaranka agar korban dibawa ke klinik. Setelah beberapa saat dirawat di klinik, nyawa Razali tak tertolong dan korban mengembuskan napas terakhir.

Satreskrim Polres Serdang Bedagai menggelar 25 reka adegan kasus kematian seorang warga yang dari hasil penyelidikan ternyata tewas terkena egrek temannya
Facebook JPNN.com Sumut Twitter JPNN.com Sumut Pinterest JPNN.com Sumut Linkedin JPNN.com Sumut Flipboard JPNN.com Sumut Line JPNN.com Sumut JPNN.com Sumut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia