Begini Respons Edy Rahmayadi Soal Penghentian Penyelidikan Kasus Jewer Pelatih Biliar

Sebelumnya, perseteruan antara Coki dengan mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan itu sempat membuat heboh publik.
Pasalnya, Coki melaporkan mantan Ketua Umum PSSI itu ke Polda Sumut atas kasus dugaan tindak pidana penghinaan dan atau pencemaran nama baik.
Namun, belakangan kasus itu sudah mulai senyap karena ternyata Coki Aritonang telah mencabut laporannya terhadap mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan itu.
"Pada tanggal 3 Maret 2022 pelapor Khairuddin Aritonang telah mencabut laporan pengaduanya dengan membuat surat pernyataan pencabutan laporan pengaduan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Kamis.
Dengan begitu, kata Hadi, Polda Sumut telah menghentikan proses penyelidikan kasus jewer yang diduga melanggar Pasal 310 Jo Pasal 315 KUHPidana tentang pencemaran nama baik itu.
Sebelumnya, kasus Edy Rahmayadi dan Coki Aritonang itu bermula saat penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih berprestasi di PON XX Papua, di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinas gubernur, Senin (28/12).
Saat itu Edy geram kepada Coki karena tidak bertepuk tangan saat dia memberikan kata sambutan. Selain itu, Edy menyebut Coki juga dalam keadaan tertidur saat itu.
Edy pun lantas memanggil Coki ke atas panggung dan menjewer telinga. Mantan ketua PSSI itu juga mengata-ngatai Coki dengan kata 'sontoloyo'.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melalui kuasa hukumnya Junirwan Kurnia merespons penghentian penyelidikan kasus jewer yang menyeret nama
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News