Terimbas Wabah PMK, Penjualan Ternak Sapi di Sumut Menurun Hingga 30 Persen
Terutama ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi komoditas tersebut, juga harus dipastikan tidak ada masalah, sehingga tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga di pasaran.
"Kalau melihat angka inflasi Sumut mengalami kenaikan hingga Mei sebesar 0,74 persen, dan tingkat inflasinya berdasarkan tahun ke tahun sebesar 4,18 persen. Ini makanya perlu kesiapan bagaimana upaya meredam kemudian mampu menjaga stabilitas inflasi tersebut,” ucap Afifi.
Untuk itu, Afifi meminta seluruh pihak untuk bersinergi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumut yang belum pulih secara sempurna, setelah dihantam pandemi Covid-19.
"Melalui forum ini mari kita mencari jalan keluar bersama-sama, untuk menghindari dampak inflasi, sekarang bagaimana caranya menjaga stabilitas harga dan pasokan,” ujarnya.
Selain harga dan pasokan komoditas, Afifi juga mengingatkan pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi serapan anggarannya. Semakin banyak anggaran terserap, maka akan makin besar perputaran uang di daerah.
"Sudah diingatkan oleh Presiden, Menteri, Bapak Gubernur, segera, apalagi dana yang sifatnya produktif itu harus dipercepat, jangan lambat, ini untuk pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” pungkas Afifi.(mcr22/jpnn)
Afifi menyebut penjualan hewan ternak, memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu, permasalahan PMK ini harus segera diatasi.
Redaktur : Muhlis
Reporter : Finta Rahyuni
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News