Ritual Kendi Nusantara di IKN Dinilai Politik Klenik, Pengamat: Kemunduran Peradaban Politik
sumut.jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggelar ritual Kendi Nusantara di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hari ini.
Kegiatan tersebut diikuti gubernur dari 34 provinsi dengan membawa tanah dan air dari masing-masing daerah yang akan dimasukkan dalam kendi.
Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyindir kegiatan ritual Kendi Nusantara di Titik Nol IKN yang digelar presiden tersebut.
Menurut Ubedilah kegiatan tersebut sebagai politik klenik yang berupaya mengimplementasi kemauan penguasa berdasarkan imajinasi Irasionalitas.
"Membawa tanah dan air dari seluruh privinsi itu pikiran klenik, sesuatu yang mengada-ada lalu diyakini sebagai sesuatu yang mengandung pesan mistik," kata Ubed sapaan Ubedilah Badrun melalui layanan pesan, Senin (14/3).
Ubedilah mengatakan praktik politik klenik yang dilakuka di Ibu Kota Negara Nusantara tersebut bertentangan dengan rasionalitas masyarakat modern.
"Politik klenik itu menunjukan suatu kemunduran peradaban politik," kata Ubedilah.
Dirinya kemudian mengatakan bahwa politik modern yang menghadirkan pemerintahan kekinian, sebenarnya meniscayakan rasionalitas dalam seluruh implementasi kebijakan.
Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyindir kegiatan ritual Kendi Nusantara di Titik Nol IKN yang digelar presiden tersebut
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News