PSMS Medan Dinyatakan Menang WO, Buntut Pembatalan Pertandingan dengan Persiraja Banda Aceh

Akibatnya, para penonton sampai berbuat anarkis hingga merusak sejumlah fasilitas di stadion tersebut. Terparah, fasilitas seperti papan sponsor hingga jaring gawang juga turut dibakar oleh para penonton.
"Kami mohon maaf, untuk pertandingan hari ini kami coba untuk reschedule besok. Jadi, untuk semua yang sudah membeli tiket kita pastikan tidak membayar lagi," kata salah seorang panitia melalui pengeras suara.
Saat itu, panitia juga sempat mengingatkan para penonton untuk tidak berbuat rusuh apalagi sampai membakar fasilitas stadion. Mereka berjanji akan bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
Namun, penonton yang sudah terlanjur kecewa atas penundaan pertandingan itu, tidak lagi menghiraukan peringatan dari panitia. Mereka malah tetap merusak fasilitas stadion.
"Mohon maaf semuanya kepada suporter kami mohon maaf sekali lagi. Jangan ada yang membuat rusuh, karena ini semua sudah kehendak maha kuasa. Segala sesuatu yang sudah terjadi akan kami tanggung jawab," ujarnya.
Saat kejadian lampu mati itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi turut hadir di Stadion H Dimurthala.
Mantan Pangkostrad yang juga merupakan Komisaris PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) selaku pihak yang menaungi PSMS Medan itu duduk di bagian VVIP stadion.
Namun, setelah hampir 25 menit lampu mati, Edy Rahmayadi langsung beranjak dari tempat duduknya. Dia hanya tersenyum sambil pergi meninggalkan stadion tanpa sepatah kata pun.
Liga Indonesia Baru (LIB) bersama dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya mengeluarkan keputusan terkait pembatalan laga antara PSMS Medan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News