Menkeu Sri Mulyani Sampaikan 4 Tantangan Perekonomian Indonesia di Tengah Situasi Ekonomi Global
"Respon kebijakan mitigasi dan adaptasi negara maju juga menimbulkan dampak luar biasa. AS mengeluarkan Inflation Reduction Act (IRA), Eropa menerapkan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), hal ini menjadi hambatan nontarif yang sangat nyata bagi perdagangan internasional dan investasi dari maupun ke AS serta Eropa. Ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk terus bisa menjaga kinerja eksternalnya," kata Sri Mulyani.
Sedangkan tantangan keempat yang harus dihadapi Indonesia adalah mempersiapkan kemungkinan terburuk apabila terdapat pandemi lain. Ia menyebut bahwa Covid-19 bukan satu-satunya pandemi di dunia, oleh karena itu Indonesia harus selalu bersiap menghadapi goncangan ekonomi akibat pandemi termasuk meredam scarring effect yang ditimbulkan.
"Selain empat tantangan tersebut perekonomian 2023-2024 masih dihadapkan tekanan berat, laju inflasi global yang belum kembali ke level normal rendah menyebabkan suku bunga acuan global cenderung tertahan di tingkat tinggi," ungkap Sri Mulyani.
Oleh karena itu, konsekuensi likuiditas global akan ketat, cost of fund menjadi tinggi, ruang kebijakan di banyak negara semakin terbatas serta gejolak perbankan di AS dan Eropa menambah resiko ketidakpastian.(antara/jpnn)
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan ada empat tantangan perekonomian Indonesia di tengah situasi global yang tak stabil
Redaktur & Reporter : Muhlis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News