Demo Bela UAS, Massa Sampaikan Empat Tuntutan Tegas, Ada Permintaan Putus Hubungan Diplomatik

sumut.jpnn.com, MEDAN - Massa aksi bela Ustaz Abdul Somad (UAS) menggelar Salat Ashar di depan Konjen Singapura, di Gedung forum Nine, Jalan Imam Bonjol Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (20/5).

Awalnya, salah seorang massa aksi terlihat mengumandangkan azan dari atas mobil komando.

Kemudian, mereka pun melanjutkannya dengan salat Ashar berjamaah di depan gedung tempat berkantornya Konjen Singapura itu.

Setelah selesai melaksanakan salat, massa aksi pun kembali menggelar aksi yang merupakan buntut dari penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad Batubara oleh negara tersebut.

Seperti diketahui, massa aksi awalnya berkumpul di Masjid Raya Al Mashun Medan. Setelah itu, rombongan bergerak menuju Konjen Singapura.

Sekitar pukul 14.30 WIB, massa aksi yang bergerak menggunakan sepeda motor dengan dipandu mobil komando itu tampak tiba di depan Gedung Forum Nine.

Suara takbir juga terdengar menggema di lokasi aksi bela UAS. Massa aksi terlihat turut membawa sejumlah bendera, mulai dari bendera Indonesia dan bendera tauhid.

"Rasa tidak rida kami atas perlakuan Pemerintah Singapura terhadap ulama yang kami cintai," ujar salah satu orator dari atas mobil komando. 

Massa aksi mengaku kecewa dengan perlakuan Pemerintah Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad. Menurut mereka kejadian yang dialami UAS merupakan bentuk islamofobia.

"Kasus yang dialami ustaz adalah kasus keseakalian kalinya atas islamofobia, stigma negatif atas Islam," sebutnya. 

Untuk itu, massa meminta agar perwakilan dari Konjen Singapura menemui massa aksi dan memberikan keterangan soal alasan Pemerintah Singapura mengusir ustaz Abdul Somad dari negara singa itu. 

"Kami datang kemari, kalau bisa diizinkan bapak kepolisian, izinkan kami langsung bertemu Konjen Singapura, karena mereka pasti tau kenapa ulama kami ustad Abdul Somad diusir," sebutnya. 

Massa aksi demo bela UAS menyampaikan empat tuntutan dan pernyataan sikap. Pertama, meminta Pemerintah Singapura untuk lebih memahami konteks ajaran Islam agar tidak salah persepsi. 

Kedua, menuntut Pemerintah Singapura untuk ikut seruan PBB dalam memerangi islamofobia. 

Ketiga, menuntut pertanggungjawaban pemerintah Singapura terhadap penolakan Ustaz Abdul Somad dan perlakuan yang tidak memperdulikan anak kecil. 

Keempat, jika pemerintah Singapura tidak memberikan pertanggungjawabannya, maka massa aksi menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk mengusir Dubes Singapura, dan menarik Dubes Indonesia di Singapura, serta memutuskan hubungan diplomatik. 

Kelima, mengimbau umat Islam di Sumut untuk memberikan pembelaan atas kejadian yang dialami UAS dengan kemampuan yang dimiliki.(mcr22/jpnn)